Pertama kalinya ingin ananda
panjatkan beribu syukur yang tiada terhingga atas karunia-Nya, Tuhan
yang maha kuasa, yang telah menakdirkanmu hidup didunia ini. Sebagai
perempuan yang hebat diantara perempuan hebat lainnya. Menjalani setiap
jengkal laku kehidupan yang telah digariskan oleh sang pemilik semesta
raya ini.
Bunda terkasih…
Garis
kehidupan yang menuliskan tetang jalan hidupmu, sebagai perempuan yang
telah ditakdirkan oleh Tuhan pemilik setiap insan, dan jalan hidup semua
anak manusia. Perempuan yang ditakdirkan oleh Tuhan yang didalam
rahimnya dahulu aku pernah bersemanyam. Perempuan yang darinya pula aku
dilahirkan untuk menghirup udara dalam setiap hembus nafas ananda.
Perempuan yang telah diberi mandat yang agung dan penuh keberkahan,
menjaga mengasuh dan mengasihi ananda, dalam mengarungi sisi-sisi
kehidupan dalam dunia ini.
Bunda bagaimana kabarmu
kini? Semoga dalam setiap waktu dalam hidupmu penuh dengan keberkahan
dari yang maha kuasa. Dan penuh kasih sayang yang tiada tara dari Tuhan
bagi insan semesta. Seperti adamu yang mengasihi dan menyayangiku dari
dalam rahim hingga aku dewasa bahkan hingga masa hidupku sampai saat
ini, kasih sayangmu tak pernah terganggti dan sampai kapanpun takkan
pernah terganggti oleh sesusatu apapun.
Engkaulah
perempuan hebat yang tak pernah lelah dan mengeluh akan kalaku masih
bersemanyam dalam alam rahimmu, yang kian hari, minggu dan bulan semakin
memberatkan dan kian membesar pertanda usia dalam rahimmu semakin
besar. Engkau melewati hari dengan penuh kesabaran dan keihklasan untuk
kemudian ingin melahirkanku dalam dunia ini. Meski lelah yang hinggap
tak pernah tergganti, meski beban berat tak pernah unjuk pergi dari
ragamu. Engkau melewati dengan suka cita dan bahagia, setidaknya itulah
yang aku rasa kala ananda dapati engkau memberikan sejuta kasih sayangmu
kalaku berada dalam ruang rahimmu selama sekitar Sembilan bulan sepuluh
hari. Dan hingga masa dimana aku dilahirkan di dunia ini.
Bunda terkasih…
Ananda
tak pernah tahu, bagaimana suasana dan kondisimu saat akan melahirkan
ananda didunia ini, tapai yang aku tahu engkau menangis bahagia dan
penuh haru kala mendengar jerit tanggisku untuk yang pertama kali saatku
menghembuskan nafas untuk yang pertama kali pula dalam dunia ini.
Peluk dan cium yang pertama kalinya di kening dan pipiku amat terasa
sekali hinggga kini.
Darimu ananda banyak belajar,
akan indahnya dunia yang diciptkan oleh Tuhan alam raya ini. ananda
amat bahagia karena pernah mengenalmu sebagai perempuan yang melahirkan
anan dalam dunia ini dan sesosok ibu yang selalu mengasihi anaknya,
ananda. Kasih sayangmu memang tiada duanya dan tiada taranya laksana
mentari yang menyinari belantara bumi, laksana rembulan malam yang
memberikan cahaya dalam gelap malam yang mencekam. Laksana bebintang
yang mempercantik langit yang menemani rembulan sepanjang malam hingga
menuju pagi akan mengganti malam. Laksana embun pagi yang memberikan
kesejukan bagi setiap insan yang ada di muka bumi ini. Setitik jernih
adanya seperti adamu untuk membagi bahagia untuk anak manusia.
Darimu
ananda banyak mengecap sejuta impian untuk sebuah kehidupan yang ada
pada jalan tuhan semesta ini, seperti yang pernah engkau ajarkan
kepadaku ketika masa kecil dulu. Tentang bagaimana menjalani setiap
derap langkah kehidupan untuk berbagi kasih dan memberikan yang terbaik
untuk sesame. Seperti caramu yang pernah engkau berikan kepada ananda.
Tak
ada keluh kesah yang tergores pada setiap lakumu, dalam mengarungi sisi
kehidupan yang telah takdirkan kepadamu. Engkau melewatinya dengan
tebaran kasih yang tiada duanya di dunia ini. Engkaulah cahaya kehidupan
yang tertanam dalam sanubariku. Yang menerangi setiap langkah kaki
ananda untuk mengarungi belantara kehidupan dalam semesta kehidupan yang
telah digariskan oleh Tuhan yang maha kuasa.
Banyak
perempuan hebat diluar sana, yang ada di bumi ini. Namun, setulusnya
engkalah perempuan terhebat yang penah ananda kenal didunia ini.
Engkalah perempuan terhebat yang penah singgah dalam hidup ananda.
Semoga tuhan selalu memberikan kebahagiaan atasmu hingga nanti.
Bunda terkasih…
Masa
kakak-kanak selalu ananda rindukan ketika itu semua aku lewati
bersamamu. Indah bahagia yang kurasa selalu menjadi nafas hidupmu ketika
aku melewatinya dengan suka cita bersamamu. Dengan kesabaran dan
keihklasannmu sebagai pancaran naluri keibuan yang ada pada dirimu.
Meski terkadang ananda sering membuatmu lelah ketika tangis masa kecilku
membuatmu bersusah payah dan sekuat tenaga untuk membuat ananda
secepatnya tak menangis lagi.
Hari-harimu engkau
lewati dengan derai tangis dan kenakalan-kenakalan kecil ananda, namun
jiwa mu selalu lapang untuk menerima dan menyikapinya dengan penuh kasih
untuk ananda. Sering kali ananda pun membuatmu terbangun di tengah
malam ketika tanggisku menggusik lelap tidurmu. Seringkali aku membuat
dirimu tergopoh-gopoh kala popokku tiba-tiba terbasah dan engkau dengan
sejuta kasih mengantinya. Membalas setiap tingkah kenakalan-kenakalan
masa kecil ananda dengan belai kasihmu yang penuh hangat.
Bunda…
Maafkan ananda yang sampai kini masih belum mampu membuatmu bahagia,
maafkan ananda yang sampai saat ini belum bisa menggati kasih sayangmu
dan pembelajaran hidup yang pernah engkau berikan pada ananda. Meski
engkau pun tak pernah memintanya. Meski engkau tak pernah
mengharapkannya dari ananda.
Bunda.. ananda
berharap suatu saat nanti ananda ingin membalas kasih sayangmu dengan
satu kebagaianmu untukmu, karena ananda tahu tak pernah bisa untuk
menggati sejuta kasih sayangmu yang pernah engkau berikan kepada ananda.
Dari dulu hingga kini. Dengan apapun jua kasihmu tiada terganti.
Namun,
harapan ananda ingin melihatmu terseyum penuh haru dan bahagia dalam
hidupmu. meski hanya ananda bisa lakukan sekali saja dalam perjalannmu
dalam hidup ini. karena mungkin dengan cara itulah ananda membagi satu
kebahagiannya dengan bunda tercinta. Sebagai tanda cinta kasih dari
ananda untuk perempuan yang dengan kasih sayangmu memberikan semangat
dan motivasi untuk melwati setiap jengkal kehidupan di dunia ini. untuk
melewati garis kehidupan yang telah di tuliskan oleh Tuhan semesta alam
ini.
Bunda terkasih..,
Maafkan
ananda yang sampai saat ini belum mampu mengganti lelah dan tangis
bahagiamu ketika masa kecilku hingga sampai saat ini, dengan suka cita
yang terdalam dalam jiwamu. Yang masih belum mampu membuat berbangga
yang tiada terkira, justru malah seringkali membuatmu harus melara.
Maafkan
ananda yang selalu merepotkan bunda, ketika tingkah polah ananda sering
kali membuat ibunda harus mengelus dada dan menangis akan semua itu.
Meski terkadang cubitan kasih sayang kerapkali ananda dapatkan dari
bunda sebagai tanda kasihmu untuk ananda. Harimu selalu terporsir untuk
merawatku dan engkau melewati tanpa lelah dan berkeluh kesah kepada
siapapu kecuali kepada Tuhan yang maha kuasa semata.
Setiap
detik dan waktu yang bergulir dalam hidupmu, selalu engkau prioritaskan
kepadaku, buah hati yang telah terlahir atas kasih sayangmu. Sebagai
tanda kasih sayang bunda kepada ananda.
Maafkan
ananda yang belum sempat, menggati setiap lelah dan payahmu ketika
merawatku semasa kecil. Entah berapakali engkau mendengar dan bersenda
dengan tangisku di pagi, siang dan malam. Entah berapakali engkau harus
rela terbangun untuk memberikan asi kepada ku ketika tangisku
membangunkanmu di tengah tidur lelapmu di malam hari. Entah berapa kali
engkau menyalin setiap popok yang terbasahkan olehku. Dan berbagai hal
yang sering membuatmu harus sedikit repot kala merawatku dahulu.
Bunda terkasih…
Satu
harapan ananda semoga mampu membuatmu tersenyum bahagia sepanjang
waktumu. Dan melwati kehidupan yang digariskan Tuhan atas adamu pun jua
atas adaku yang pernah terlahir dari rahimmu. Semoga keberkahan Tuhan
semesta selalu menyertamu, dan memberikan pahala dan ganti yang terindah
atas jerih payah dan kasih sayangmu yang dahulu hingga kini pernah
engkau berikan dalam hidupku. Semoga tetap menjadikamu sebagai embun
pagi bagiku, menjadi mentari pagi yang menyinari se- isi bumi bagi
ananda, menjadi bebintang malam yang gemerlap dalam sepinya malam, tetap
menjadi rembulan yang selalu menyuguhkan akan indahnya untuk pejalan
malam dalam gelap malam hingga pagi menjelang.
Salam hanggat dan peluk mesra dari ananda
***